JavaMagazine (Waisai, Raja Ampat, Papua Barat) - Kegiatan Lintas Khatulistiwa Pemuda 2014 di pantai Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, mencatat dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Pertama adalah kegiatan olahraga tradisional "pampampum" yang diikuti 416 peserta pada Selasa.

"Pampampum" adalah jenis olahraga tradisional asal Raja Ampat, yaitu semacam olahraga gulat yang dimainkan berpasangan di atas air dengan salah satu diantaranya berada di pundak pasangan dan berusaha menjatuhkan lawan.

Disaksikan Menpora Roy Suryo dan Paulus Pangka yang mewakili MURI, para peserta yang sebagian besar adalah para pelajar tampak bersemangat mengikuti kegiatan yang digelar untuk pertama kali itu.

Piagam MURI dengan nomor pencatatan 6484 itu diterima oleh Bupati Raja Ampat Marcus Wanma.

"Kita memang sengaja mencari kegiatan yang digemari dan bisa melibatkan banyak masyarakat dan sambutan masyarakat ternyata menggembirakan," kata Candra Bhakti, Ketua Panitia yang juga Asisten Deputi Bidang Promosi dan Penghargaan Kemenpora.

Selain "pampampum", juga digelar lomba perahu naga, renang bebas jarak 500 meter dan memancing.

Saat penyerahan sertifikat rekor MURI, Paulus Pangka mengatakan, pihaknya tidak hanya mencatat rekor untuk "pampampum", tetapi juga penemuan titik nol oleh Menpora Roy Suryo.

"Ada dua rekor dalam kegiatan ini karena sebelumnya Menpora menemukan titik nol di pulau Kawe. Menpora adalah orang Indonesia pertama yang menemukan titik nol di Tanah Air", sementara titik nol lain ditemukan oleh orang Belanda," kata Paulus.

Program Lintas Khatulistiwa Pemuda 2014 yang diprakarsai Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti itu bertujuan untuk meningkatkan peran aktif pemuda di segala bidang pembangunan.

"Lintas Khatulistiwa ini untuk mempersatukan semua kegiatan kepemudaan dan olahraga. Program ini merupakan kerja sama dengan pemda, organisasi kepemudaan, organisasi olahraga dan masyarakat di lima titik yang dilewati garis khatulistiwa," katanya.

Program yang diawali di Raja Ampat itu akan dilanjutkan di Halmahera Selatan (Maluku Utara) pada 7 Juni 2014, Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) pada 10 Juli 2014, Pontianak (Kalimantan Barat) 15 Agustus 2014 dan Bonjol (Sumatera Barat) 15 September 2014.

Menpora sehari sebelumnya telah mengawali pembukaan program di Raja Ampat dengan menandatangani prasasti monumen Lintas Khatulistiwa Pemuda di Pulau Kawe, daerah paling utara utara Provinsi Papua Barat itu. (L30)