JavaMagazine (Jakarta) - PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk (Telkom) resmi melepaskan bisnis Flexi pada semester
II-2014. Pada tanggal 27 Juni 2014, perusahaan plat merah ini
menandatangani Perjanjian Pengalihan Bisnis Bersyarat untuk mengalihkan
anak usaha yakni Flexi kepada anak usaha lainnya yakni PT Telekomunikasi
Seluler alias Telkomsel.
Dalam laporan keuangan semester I-2014, manajemen Telkom menjelaskan,
pengalihan Flexi kepada Telkomsel untuk memaksimalkan peluang usaha
dari sinergi grup. Langkah ini juga dilakukan dalam rangka
merestrukturisasi unit usaha Flexi.
Manajemen Telkom dalam catatan 1.d.g laporan keuangan yang berakhir
30 Juni 2014 juga menyebutkan, "Sampai dengan tanggal penerbitan laporan
keuangan konsolidasian ini, pengurusan penerbitan persetujuan
Menkominfo sehubungan dengan pengalokasikan frekuensi baru kepada
Telkomsel masih dalam proses."
Malah, sang anak perusahaan, yakni Telkomsel yang selanjutnya bakal
menjadi pengelola Flexi, telah mengambil langkah proaktif. Terlihat
Telkomsel sudah menunjuk pihak ketiga untuk menampung rekening escrow account guna memfasilitasi rencana pengalihan Flexi menjadi bagian dalam lingkup bisnisnya.
Dalam laporan keuangan yang sama, pada bagian catatan 47a, manajemen
Telkom menjelaskan, "Sehubungan dengan Perjanjian Pengalihan Bisnis
Bersyarat untuk mengalihkan target usaha Flexi pada tanggal 8 Juli 2014,
Telkomsel dan BNI telah melakukan perjanjian pembukaan rekening escrow account sebesar Rp 897 miliar."
Teknologi e-GSM
Sayangnya manajemen Telkom tak sekaligus membeberkan sejauh apa
proses yang tengah dijalani demi mendapatkan restu dari Kementerian
Komunikasi dan Informatika tersebut. Perusahaan berkode TLKM di Bursa
Efek Indonesia itu juga tak melansir informasi target penyelesaian
proses pengalihan Flexi kepada Telkomsel. Hingga tenggat waktu penulisan
berita ini, belum ada manajemen Telkom yang merespon pertanyaan yang dilayangkan demi mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Sementara itu manajemen Telkomsel memilih mengelak menjelaskan detail
aksi korporasi di tubuh Grup Telkom ini. "Informasi ini belum bisa kami
publikasikan karena masih pembahasan internal. Atau sebaiknya
ditanyakan ke Telkom sebagai parents company," sebut Adita Irawati Vice President Corporate Communication Telkomsel melalui pesan singkat, Rabu (6/8/2014).
Asal tahu saja, Telkom memang sudah memberikan woro-woro
untuk mengeleminasi bisnis Flexi. Pilihan Telkom melepas Flexi
sepertinya berkaca dari potret bisnis telekomunikasi berteknologi code division multiple access atawa CDMA yang memang sudah sulit bergeliat.
Paling tidak, statistik Flexi mengamini potret industri tersebut.
Tercatat pada semester I-2014 jumlah pelanggan Flexi tinggal tersisa
4,12 juta pelanggan saja. Padahal pada semester I-2013 jumlah pelanggan
Flexi masih tercatat 15,5 juta pelanggan. Dengan kata lain, ada
penurunan jumlah pelanggan Flexi hingga 73,42 persen.
Sementara itu, Telkomsel dari akhir tahun lalu juga sudah meminta dan
mengurus izin kepada pemerintah untuk bisa mengomersialkan teknologi
e-GSM. Sebagai informasi, ini adalah teknologi yang memungkinkan
frekuensi berbasis CDMA beralih ke teknologi global system for mobile communication alias GSM. Rencana Telkomsel adalah memakai 5 MHz frekuensi CDMA Flexi di 850 MHz untuk teknologi GSM seperti teknologi 3G.
Telkom Serahkan Flexi ke Telkomsel
05.01
Java Magazine
0 komentar:
Posting Komentar