Delapan Menteri Wanita Kabinet Kerja Jokowi

JavaMagazine - Komposisi Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi banyak diisi Wanita. Kita mungkin penasaran dengan profil Menteri-menteri dalam susunan Kabinet Kerja tersebut, terutama yang selama ini jarang dikenal melalui media.

Berikut ini Profil delapan Menteri Wanita dalam Kabinet Kerja Pemerintahan yang berhasil dihimpun redaksi.

Profil Delapan Menteri Wanita Kabinet Kerja RI  FeminaKhofifah Indar Parawansa – Menteri Sosial
Wanita kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 ini sudah mengenal dunia politik sejak duduk di bangku kuliah.  Menempuh pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan magister Faklutas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia  (1997).  Pada era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid tahun 1999 – 2001, Khofifah Indar Parawansa pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Namanya mulai disorot publik saat ia, mewakili Fraksi Persatuan Pembangunan, mengkritisi Pemilu 1997 yang penuh kecurangan saat Sidang Umum MPR tahun 1998. Sebelum akhirnya dilantik sebagai Menteri Sosial Kabinet Kerja di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo, ibu empat anak ini menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdatul Ulama (NU).    

Prof.dr.Nila Djuwita F.Moeloek, Sp.M - Menteri Kesehatan
Setelah batal dilantik menjadi Menteri Kesehatan pada Kabinet Bersatu II di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, dokter spesialisasi mata sekaligus guru besar ilmu penyakit mata (Oftamologi) di Universitas Indonesia ini aktif menjadi Staf Ahli Divisi Tumor Mata di RSCM Kirana. Sebelum pada akhrinya dilantik menjadi Menteri Kesehatan pada Kabinet Kerja, Nila mendapat tugas sebagai utusan Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDGs. Menurutnya angka kemiskinan dapat dikurangi dengan implementasi kebijakan kesehatan yang tepat dan menilai MDGs adalah hulu kesehatan.

Puan Maharani – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Dunia politik lekat dalam kehidupannya. Sebagai cucu dari Presiden Pertama Republik Indonesia, sekaligus putri dari pasangan (alm) Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri yang menjabat sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan), seperti ada ‘keharusan’ bahwa ia akan melanjutkan kiprah orangtuanya di bidang politik. Lulusan Jurusan Komunikasi Massa FISIP Universitas Indonesia ini memulai kariernya di bidang politik dengan menjabat sebagai  Ketua Bidang Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat DPP PDI Perjuangan ( 2005 - 2010) dan Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPP PDIP (2010 - 2015). Sejak tahun 2009 hingga sebelum dilantik menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di era kepemimpinan Joko Widodo, Puan Maharani tercatat sebagai anggota DPR dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).

Rini Mariani Soemarno – Menteri BUMN
Sepak terjangnya di dunia profesional sudah bicara banyak. Menduduki posisi sebagai presiden komisaris di sejumlah perusahaan besar, wanita kelahiran Amerika Serikat, 9 Juni 1958 ini juga pernah berkarier di bidang pemerintahan, yaitu sebagai  Wakil Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Jakarta (1998) dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004), pada era Kepemimpinan. Pada tahun 1995, Rini Mariani Soemarno terpilih sebagai Pemimpin Puncak Terpuji dari Majalah Swa Sembada. Lama tak terdengar kabarnya, ia dipercaya oleh Joko Widodo menjadi Kepala Staf Tim Transisi untuk mempercepat implementasi Sembilan program nyata.

Retno Lestari Priansari Marsudi - Menteri Luar Negeri

Alumni jurusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada angkatan 1981 ini pernah menduduki posisi sebagai Deputi Direktur Kerja Sama Ekonomi Multilateral, Kepala Bagian Ekonomi di KBRI Den Haag, serta pejabat urusan media di Kedubes RI di Canberra.  Retno juga pernah bergabung sebagai staf di Biro Analisa dan Evaluasi untuk kerjasama ASEAN pada 1986. Kemudian, wanita kelahiran Semarang, 27 November 1962 ini sempat menjadi duta besar RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia untuk periode 2005-2008.  Pada masa penugasan itu, Dubes Retno mendapat penghargaan berupa Order of Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011, membuatnya sebagai orang Indonesia pertama yang menerima tanda jasa tersebut. Belum habis masa tugasnya di Oslo, ia diminta kembali ke Jakarta untuk mengisi posisi sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa dan menjadi perempuan pertama dalam sejarah Kemenlu yang menduduki jabatan tinggi tersebut. Sebagai Dirjen, Retno bertanggung jawab mengawasi hubungan dan kerja sama Indonesia dengan 82 negara di Amerika dan Eropa.  Retno juga telah memimpin berbagai putaran perundingan dan konsultasi bilateral antara Indonesia dan mitra-mitranya, termasuk Uni Eropa, serta dalam pertemuan antarkawasan seperti Asia-Europe Meeting (ASEM) dan Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC).

Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Ia sudah malang melintang di jajaran pemerintahan, di daerah maupun di pusat selama lebih dari 30 tahun. Sempat menjabat Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung dan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Dalam Negeri. Barulah di tahun 2013 ia memilih terjun ke dunia politik hingga terpilih sebagai Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang menangani bidang otonomi daerah. Selain itu, ia aktif sebagai dosen di IPB dan pembina lembaga swadaya masyarakat. Siti merupakan salah satu perempuan berprestasi ia pernah menjadi PNS teladan pada tahun 2004. Ia juga dinobatkan sebagai 99 perempuan paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia pada tahun 2007. Bintang Jasa Utama dari Presiden pada tahun 2011 serta Satya Lencana Karya Satya XXX tahun 2010 pun berhasil diperolehnya. Alumni dari Institut Pertanian Bogor ini pernah mengenyam studi di Belanda dengan mengambil konsentrasi International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, Belanda.

Susi Pudjiastuti - Menteri Kelautan dan Perikanan
Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 memiliki komitmen kuat dalam pengembangan kelautan dan perikanan juga kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Bahkan sejumlah pengamat politik menilai bahwa Susi dianggap sebagai sosok problem solver" di bidangnya sehingga memiliki kapasitas untuk menjadi motor penggali potensi kelautan dan perikanan Indonesia. Menurutnya, bekal pengalaman selama 33 tahun sebagai pelaku industri perikanan dan maskapai akan digunakan untuk mengembangkan perikanan dan kelautan di Indonesia. Sebelum menduduki kursi menteri, track record karier profesionalnya sangatlah baik. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT. ASI Pudjiastuti (Marine), Direktur Utama PT. ASI Pudjiastuti Flying School (Susi Flying School), Direktur Utama PT. ASI Geosurvey. Dewan Penasihat (HNSI, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), Aktivis Independen Lingkungan, sampai menjadi Ketua Komisi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah KADIN.

Yohana Susana Yembise - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua ini adalah perempuan Papua pertama yang diberi gelar guru besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang silabus desain dan material development. Segudang pengalaman internasional dan keorganisasian pun telah ditorehkan, antara lain menjadi anggota Joint Selection Team (JST) Australian Development Scholarship beasiswa ADS/USAID tahun 2011, dan menjadi wakil ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984. Dengan prestasi yang telah dicapainya hingga kini ia mampu membuktikan ketangguhan dan daya juang perempuan Papua. Tahun 1985, wanita kelahiran Manokwari, Papua Barat, 1 Oktober 1958 ini melanjutkan pendidikan Sarjana Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Cenderawasih, menyelesaikan program gelar Master di Departemen Pendidikan Simon Fraser University di Kanada pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Ph.D dari Universitas Newcastle pada tahun 2006.

0 komentar:

Posting Komentar

Pilih Permata Yang Anda Sukai !

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 

Powered by Java Magazine