Dodol Jadi Jawara di Italia

JavaMagazine - Siapa bilang dodol cuma sukses di pasaran lokal? Buktinya, dodol yang dimodifikasi dengan menambahkan cokelat dan berbagai buah-buahan sukses go international. Tak tanggung-tanggung, makanan khas Garut itu berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai Produk Niche dalam Pameran Makanan Internasional Tutto Food yang digelar pertengah Mei lalu di Milan, Italia.

Penghargaan itu diberikan kepada produk makanan yang melestarikan tradisi makanan lokal namun dikemas dengan sentuhan khas dan inovatif sehingga dapat diterima pasar. Selain itu, produk tersebut dianggap bisa menyangga dan mendorong meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

 “Semoga penghargaan ini dapat memberikan nilai tambah bagi produk bersangkutan dalam menghadapi persaingan pasar,” kata Wakil Kepala Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) atau Pusat Promosi Perdagangan Produk Ekspor di Milan, Indah Dwiadni dalam surat elektroniknya yang diterima JM, baru-baru ini.

Indah berharap, penghargaan itu mendorong pengusaha muda lainnya untuk berinisiatif mengolah dan melestarikan makanan tradisional daerah sehingga memiliki nilai jual lebih. Produk dodol olahan tersebut dikembangkan oleh Kiki Gumelar, seorang pengusaha muda asal Garut, Jawa Barat yang mendirikan perusahaan berskala kecil dan menengah dengan nama UD Cokelat.

Perusahaan tersebut fokus menggarap dan mengolah dodol tradisional dipadu cokelat. Beberapa produknya tampil dalam kemasan tradisional bambu yang populer disebut ‘besek’, boboko (bakul) atau tas mini wanita. Dua labelnya yaitu Chocodot rasa original dan rasa apel berhasil memperoleh penghargaan bergengsi tersebut.

Selain menampilkan dodol, peserta dari Indonesia juga menampilkan produk makanan laut dalam bentuk kalengan serta bumbu tradisional cepat saji dari PT Toba Rurimi Indah, kopi cepat saji dengan berbagai rasanya dari PT Sari Incofood, serta berbagai varian mi instan dan bumbu masakan serta sambal dari Indofood.

Berbagai produk tersebut mendapat respon positif dari pengunjung pameran yang sebagaian besar merupakan kalangan pebisnis dari bidang retail skala besar, super market, agen, hotel, restoran, café dan juga masyarakat umum.

Pengunjung Italia mengatakan apresiasinya atas kemampuan produsen Indonesia yang mampu mengolah minuman kopi yang diolah dalam berbagai macam rasa yang inovatif, ikan siap saji yang sangat lezat, sambal dan mi instan yang lezat serta cokelat tradisional yang dikemas apik dan menarik.

Pada pameran ini tercatat pengunjung mencapai angka lebih dari 300.000 yang datang dari berbagai negara dari lima benua. Pada kesempatan tersebut terdapat setidaknya 40 pebisnis dari berbagai sektor produk marana yang menyatakan tertarik untuk melakukan kontak dan hubungan dagang dengan berbagai produk asal Indonesia, sebab saat ini pasar Eropa mulai membuka diri terhadap makanan yang dihasilkan negara lain.

 “Globalisasi, terbukanya arus informasi dan makin banyaknya pendatang baru dari Asia, Afrika dan Amerika latin  yang tingal di kawasan Eropa, membuat permintaan pasar terhadap produk makanan eksotis termasuk dari Asia menjadi semakin meningkat. Oleh karena itu sangat baik bila Indonesia yang memiliki sumber daya bahan baku dan bumbu masakan untuk dapat aktif berpartisipasi untuk memperkaya khazanah pasar global di Eropa,” kata Sophie Shelkoff, Direktur ACSAN European Investment Consulting saat mengunjungi booth

0 komentar:

Posting Komentar

Pilih Permata Yang Anda Sukai !

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 

Powered by Java Magazine